BUMN News – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperluas perannya dalam menyediakan konektivitas antarpulau, khususnya di wilayah timur Indonesia. Melalui jaringan penyeberangan laut di Papua, ASDP berkomitmen mendukung mobilitas masyarakat, memperlancar distribusi logistik, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
Saat ini, ASDP mengoperasikan 19 lintasan penyeberangan di Biak dan sekitarnya. Layanan ini menjadi jalur vital transportasi hasil laut, terutama sektor perikanan, yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat pesisir.
Penopang Sektor Perikanan Tuna Papua
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa perusahaan tidak hanya menyediakan transportasi antarpulau, tetapi juga berperan sebagai motor penggerak ekonomi lokal, khususnya sektor perikanan tuna.
“Potensi perikanan tuna di Numfor dan sekitarnya sangat besar. Dengan dukungan konektivitas dan arus logistik yang lancar, hasil tangkapan nelayan dapat lebih cepat tersalurkan ke pasar utama,” ungkapnya.
Bukti nyata terlihat pada awal 2025, ketika Koperasi Samber Binyeri Maju (KSBM) di Kampung Nelayan Modern Biak berhasil mengirim 14 ton tuna beku ke Bitung, Sulawesi Utara, dan jumlah serupa ke Semarang, Jawa Tengah.
Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, kontribusi perikanan tangkap tuna dari Papua mencapai 16% dari total produksi tuna nasional. Pada 2024, produksi tuna Indonesia tercatat sekitar 741 ribu ton, menjadikan Papua sebagai salah satu pusat produksi terbesar di Tanah Air.
Rantai Pasok dan Logistik Laut yang Lebih Efisien
Peningkatan kualitas infrastruktur laut membawa peluang ekonomi baru. Dengan stabilitas pasokan, pasar perikanan tuna diperkirakan bisa tumbuh hingga 8–10% per tahun, baik untuk kebutuhan lokal maupun ekspor.
Layanan ASDP juga berperan penting dalam menjaga rantai pasok dingin (cold chain), sehingga kualitas hasil tangkapan tetap terjaga selama proses distribusi.
Hingga Juli 2025, ASDP mengoperasikan empat kapal Ro-Ro dan dua kapal bus air yang melayani 19 rute di wilayah Papua. Beberapa di antaranya adalah:
-
KMP Kasuari Pasifik IV melayani rute Biak–Manokwari dan Biak–Numfor.
-
KMP Masirei beroperasi di lintasan Biak–Serui–Waren–Nabire.
-
KMP Mamberamo Foja dan KMP Napan Wainami melayani jalur Manokwari, Wasior, Windesi, serta wilayah pesisir lainnya.
Dalam periode Januari–Juli 2025, tercatat 75.780 penumpang dan 4.516 kendaraan menggunakan layanan penyeberangan ASDP. Dari jumlah tersebut, kendaraan roda dua mendominasi dengan 4.079 unit.
Dorong Pemerataan Ekonomi Papua
Data tersebut menunjukkan bahwa transportasi laut masih menjadi pilihan utama masyarakat di kawasan Papua dan Papua Barat. Kehadiran ASDP tidak hanya membuka akses antarpulau, tetapi juga mendorong pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir.
ASDP menegaskan akan terus memaksimalkan layanan perintis agar seluruh masyarakat Tanah Papua memperoleh akses transportasi yang layak, aman, dan andal. Dengan integrasi transportasi laut yang lebih solid, ASDP memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga ketahanan logistik sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca berita BUMN lainnya hanya di BUMN News.

