BUMN News | PT Waskita Karya (Persero) Tbk resmi mengantongi kontrak pembangunan Gedung DPR I di Ibu Kota Nusantara (IKN) menjelang penghujung tahun 2025. Nilai kontrak proyek tersebut mencapai Rp1,84 triliun.
Pembangunan gedung dirancang dengan konsep breathing facade, yakni fasad adaptif yang dapat mengatur sirkulasi udara serta paparan cahaya matahari secara otomatis sesuai kondisi lingkungan. Desain ini diharapkan mampu mengurangi konsumsi listrik, baik untuk pencahayaan maupun pendingin ruangan (AC).
Selain itu, Waskita mengusung elemen Wastra Nusantara, pilotis serambi, serta prinsip green building yang menjadi standar arsitektur di kawasan inti pusat pemerintahan IKN.

Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Kepala Divisi Operasi I Waskita Karya, Paulus Budi Kartiko dan disaksikan langsung oleh Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara Basuki Hadimuljono, Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho dan Direktur Operasi I Waskita Karya Ari AsmokoIa
“Dengan dilakukannya penandatanganan ini, menjadi bentuk kontribusi Waskita Karya dalam turut membangun infrastruktur di Ibu Kota Nusantara,” jelas Kepala Divisi Operasi I Waskita Karya, Paulus Budi Kartiko.
Sesuai target OIKN, proyek tersebut akan diselesaikan dalam waktu dua tahun. Waskita Karya berkomitmen menyelesaikannya secara tepat waktu dan tetap memperhatikan mutu.
“Sebagai BUMN Konstruksi yang berpengalaman selama 65 tahun, ini bukan pertama kalinya kami mengerjakan proyek kantor pemerintah. Sebelumnya, Waskita sudah merampungkan banyak pembangunan gedung pemerintah, seperti Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Gedung Otoritas Jasa Keuangan di Maluku, juga Kantor Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Mataram,” kata Direktur Operasi I Waskita Karya Ari Asmoko dalam keterangan resminya.
Nilai kontrak pastinya Rp1.840.495.650.000. Waskita Karya akan joint venture atau Kerja Sama Operasional (KSO) dengan Brantas Abipraya.
_____________________________
Berita selengkapnya mengenai perkembangan BUMN bisa dibaca di BUMN News.


