BUMN News – Pembangunan Tol Bogor-Serpong via Parung akan segera dimulai usai Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) serta Perjanjian Penjaminan dan Perjanjian Regres resmi dilakukan di kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta pada Jumat, 3 Oktober 2025.

Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono mengatakan, perseroan berkomitmen terus menyediakan infrastruktur jalan tol yang berkualitas, aman, dan berkelanjutan. “Pembangunan Jalan Tol Bogor-Serpong (via Parung) tidak hanya mempercepat perjalanan antara Bogor dan Serpong, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru, mempermudah distribusi logistik, dan mendorong investasi di wilayah penyangga ibu kota,” kata Rivan lewat keterangan resmi, Minggu (5/10/2025).

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo menilai, Tol Bogor-Serpong via Parung merupakan bagian penting dalam memperkuat konektivitas kawasan Jabodetabek sekaligus mendorong ekonomi nasional. Dia menilai, jalan tol ini bukan sekadar infrastruktur transportasi, melainkan dinamo pertumbuhan wilayah. Kehadiran tol ini akan membuka lapangan kerja, memperkuat kelas menengah, dan menurunkan angka kemiskinan.

“Lebih dari itu, konektivitas yang tercipta akan mempercepat distribusi logistik, menurunkan biaya investasi, membuka lapangan pekerjaan dan memperkuat daya saing Indonesia di mata global,” ujar Dody.

Proyek tol dengan nilai investasi mencapai Rp12,35 triliun ini rencananya akan dibangun sepanjang 32,03 kilometer (km) melintasi dua provinsi, di mana 27,83 km berada di provinsi Jawa Barat dan 4,2 km sisanya membentang di provinsi Banten. Dengan panjang tersebut, jalan tol ini diproyeksikan akan memangkas waktu tempuh perjalanan Bogor- Serpong menjadi kurang dari 45 menit.

Tak hanya mempercepat perjalanan antara Bogor dan Serpong, kehadirannya juga diyakini dapat membuka peluang ekonomi baru, mempermudah distribusi logistik, dan mendorong investasi di wilayah penyangga ibu kota.

Di samping itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian menjelaskan Tol Bogor-Serpong via Parung termasuk bagian penting dari jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) III yang akan terhubung dengan beberapa jaringan tol strategis lainnya seperti Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (Kartaraja), Tol Sentul Selatan-Karawang Barat, dan Tol Semanan-Balaraja.

Wilan menyebut proyek prakarsa badan usaha (unsolicited) ini akan ditanggung seluruh biaya pembangunannya oleh Badan Usaha melalui skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU) dengan masa konsesi selama 40 tahun.

Adapun untuk pengerjaannya sendiri akan dilaksanakan oleh PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS) yakni Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang dibentuk oleh Konsorsium Swasta-Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pemenang pelelangan pengusahaan Jalan Tol Ruas Bogor–Serpong (via Parung).

Konsorsium tersebut terdiri dari PT Persada Utama Infra dengan porsi kepemilikan saham 52%, Jasa Marga dengan porsi kepemilikan saham 26%, Adhi Karya dengan porsi kepemilikan saham 12%, dan Hutama Karya Infrastruktur dengan porsi kepemilikan saham 10%.

Proses pengadaan tanah untuk proyek ini akan dimulai pada awal tahun 2026 mendatang dan diharapkan konstruksinya dapat dimulai pada bulan Oktober 2026 dengan target selesai pada Agustus 2028.

Turut hadir dalam acara tersebut yakni Menteri PU Dody Hanggodo, bersama sejumlah pejabat penting seperti Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Wilan Oktavian, Dirjen Bina Marga Roy Rizali Anwar, Dirut PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rivan Achmad Purwanto, dan Dirut PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhsan.

_____________________________

Berita selengkapnya mengenai perkembangan BUMN bisa dibaca di BUMN News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *